Laman

Selasa, 18 Agustus 2015

Muhammad Khaizuran Falah

malam semakin larut, kebahagiaan dalam hati begitu menggebu, seakan memuncah  ingin aku teriakkan pada dunia , ,aku akan menjadi seorang ibu,,,,,,, .. rasa sakit bukan lagi hal yang mengerikan untukku, semakin sakit semakin bahagia, karna ku tau sebentar lagi akan lahir bayi kecil ku, bayi yang bersemayam selama 9 bulan  di dalam Rahim ini, adalah  titipan terindah dari Allah. 
sore 19 juni saya dan abi pergi memeriksakan kandungan ke klinik langganan, karna hari ini bertepatan dengan hari perkiraan lahir, setelah cek dalam, bidan memberitahukan masih pembukaan 2, akhirnya kamipun puulang ke rumah sekitar pukul 7 malam, tak ada rasa khawatir berlebihan karna saya yakin jika sudah waktunya bayi pasti juga akan keluar dengan izin Allah.
tak lama bunyi terlfon jam 9 malam dari bidan tempat biasa kami memeriksakan kandungan, meminta saya untuk datang  kembali, akhirnya bidan mengobservasi kandungan dengan pengecekan dalam sampai jam 12 malam. ditemani suami , ibu mertua juga adik ipar, mamah saat itu tak bisa ikut mendampingi karna menjaga bapak di rumah, hal itu kami maklumi jadi sementara mamah tak d libatkan dulu.
hasil observasi bidan, ternyata tak ada tanda2 pembukaan akan berlanjut, saya pun di rujuk ke rumah sakit terdekan. akhirnya kami ppergi ke FMC rumah sakit paling dekat, masuk ke UGD tapi sayang kamar bersalin di sana penuh, terpaksa kami mencari rumah sakit yang lain,,, jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi
perut rasanya sudah melilit , kontraksi datang dan pergi, tapi dzikir slalu ku jaga dalam lisan ini Agar Allah senantiasa selalu hadir dalam perjalanan kami.
akhirnya sampailah  di RS Cibinong . Alhamdulillah masuk ke ruangan MATERNAL tempat ibu2 melahirkan, di sana saya di observasi langsung. perawat memeriksakan kelengkapan administrasi , den memberikan pilihan, karna malam itu tidak ada dokter jadi harus menunggu esok hari sekitar pukul 11 jika mau ada tindakan.karna harus ada persetujuan dokter untuk proses melahirkan ini. akhirnya suami menanyakan kesiapan mental saya pribadi. apakah masih kuat menunggu atau mencari RS yang lain. perut sudah tak sanggup lagi . tapi saya putuskan menunggu saja, karna sudah lewat tengah malam, ibu mertua pun sudah kelelahan, akhirnya malam itu saya menginap d rumahsakit sambil terus dalam pantauan perawat. setiap 1 jam sekali , di periksa suhu, detak jantung bayi, tekanan darah. dan semua saya rasa masih baik-baik saja. Alhamdulillah
Suami mengantar ibu mertua dan adiknya pulang terlebih dahulu, karna harus mempersiapkan sahur juga aktivitas esok hari. sekitar jam 3 pagi suami sudah kembali lagi ke rumah sakit membawa makanan untuk saya , memberikan banyak tenaga , dan motivasi agar terus bertahan, akhirnya ia istirahat sejeak , di sebelah saya, naik ke kasur pasien... hehehe,,, kasian juga kalo tidur d bawah 

jam 5 pagi, bidan datang dan membangunkan suami saya, ia d marahai karna tidur d tempat pasien,,,, padahal dalam hati saya g papa kasian kalo tidur d lantai... bidan kemudian mengecek pembukaan ,, alhamdulillah sudah pembukaan 4 . mules sudah sering dan teratur.... akhirnya Adzan subuh berkumandang . suami izin pergi shalat dan istirahat d masjid. dalam hati saya tak henti hentimnya berzikir dan berdoa, mudah2an bisa melewai persalinan normal. pasien di sebelah ,kelihatan begitu tersiksa dengan kontraksi yang ia rasakan, teriakkan terus tak henti2 . karna tidak d infus saya coba untuk berjalan2 d depan ruang melahirkan , berharap kontraksi seakin hebat dan pembukaan semakin cepat.
teringat mamah d rumh belum d kabari, tapi saat itu hp tidak d ada pulsa dan suami belum pulang dari masjid sementara mungkin baiknya menunggu suami pulang dr masjid dl .jam menunjukkan setengah 8 pagi, kaki sudah lelah berjalan2. perut mulas tapi malah semakin berkurang intensitasnya... detak jantung bayi bagus, tekanan darah bagus. hati mencoba tenang... jam setengah 10 suami belum juga pulang. fikiran ku mulai panik,,,, perut semakin kencang entah mulas, stres ataukah panik. yang jelas pembukaaan masih di 4 sedangkan tenaga sudah mulai habis dan akhirnya dokter memanggil keluarga saya.... tapi tak ada siapa2 . suami juga belum pulang dari masjid. saya tambah panik.  . .  jam 11 dokter memeriksa, dan mengatakan , harus cepat d ambil keputusan Cesar atau tindakan lainnya. , kasian bayinya harus cepat d tangani. . . dan dokter minta keputusan secepatnya dari suami
hati bagai tersambar petir, apa yang harus saya lakukan?,, suami entah sedang ada di mana, tak seperti biasanya tak kembali lagi selepas shalat  subuh. hp tak ada pulsa. cuma 1 tempat yang saya tau, ya, masdjid dei rs ini. .  akhirnya saya beranikan diri meminta izin pada kepala ruangan untuk menjemput suami yang kemungkinan saya fikir tidur di masjid. suster tidak mengijinkan , tapi melihat kegigihan saya meminta izin ia pun memperbolehkan karna keadaan sudah tinggal menunggu waktu. jika sudah ada ttd operasi d rencanakan dokter jam 12 siang itu juga.
mata berkaca2 sambil menahan sakit saya berjalan keluar ruangan ,,, tanpa di duga sambil berurai air mata di hadapan saya , mamah baru mau masuk ke ruangan serta merta memeluk dan menangis d bahu saya..." apa yg ter jadi mil?" km mau d operasi? ko mama ga d kasih tau???, mama taux dr tetangga yg d sms mertua mau. klo km ada d sini.... 
mama menangis.............. saya pun menangis, tp sudah tak ada waktu . sy harus segera mencari suami . akhirnya mama mengantar ke masjid sambil saya jelaskan keadaan kami sampai mama belum sempat d beri tahu,,, saya coba telpon suami pakai hp mama , tp hp tak aktiv. memang sebelumnya hp suami sya sudah lowbat. sampai d masjid yang jaraknya lumayan. suami pun tak ada. bingung. cemas . saya harus kemana. perus sudah tak tahan . akhirnya kami kembali ke ruang bersalin. dokter juga perawat bertanya d mana suami saya. saya hanya bisa bilang tak tau sudah d cari tp tidak ada, saya hub mertua, barangkali ada bersama nya. tetapi mertua pun tidak tau d mana dia jadi sama paniknya . 

jam setengah 12 hampir tak sadarkan diri sambil menangis saya terus berdoa semoga Allah memberi jalan terbaik. bila waktunya saya ingin jangan sampai ada apa2 pada anak saya. cukup Allah engkau cabut nyawa hamba jangan anak hamba.
tak lama mertua datang ... menanyakan bagai mana kondisi dan meminta agar terus bersabar . berdoa . dan menunggu . mudah2an suami cepat datang dimanapun ia sekarang...

 jam 12.12 dari jauh suara langkah kaki tergesa2 . suami baru datang dengan wajah pucat pasi.suster memarahinya karna begitu lama tiba d Rs. dgn  napas tersengal-sengal.. ia berusaha menjelaskan pada mama juga ibu mertua dn perawat. saya hanya bisa diam . pasrah

penjelasan yang tak akan saya lupa. ternyata suami saya pergi ke rumah teman dekatnya yang letaknya dekat dengan RS . ia shalat d sana dan beristirahat . sampai lupa istrinya akan melahirkan. dan baru terbangun jam 11.30 . lantas ia berlari sekencangnya ke rumah sakit . karna ke alpaan itu ia minta maaf pada semuanya termasuk saya. dalam hati saya sangat kesal, lantas saya menangis dan memeluk ibu mertua. kemudian ibu mertua dan mama meninggalkan kami berdua di temani perawat. suami tetap memegag tangan saya meninta maaf ... tapi hati ini susah untuk bisa memaafkannya begitu saja
perawat kembali dengan membawa surat pernyataan persetujuan operasi atau penolakan. suami membacanya  dan meminta saya untuk memilih . tergantung pilihan saya apa masih mau untuk melanjutkan persalinan normal dengan di Induksi ataukan Cesar. saya hanya diam. suami benar2 merasa bersalah . kemudian ia menatap mata saya... "demi bayi kita dan nyawa kalian berdua. hilangkanlah kemarahan mu. pilih mau di induksi atau langsung Cesar"
saya menatapnya kosong. sampai sekitar 5 menit akhirnya saya telan kekecewaan ini . saya katakan saya ingin persalinan normal

Minggu, 07 Juni 2015

my day

Alhamdulillah wa syukurilah, 
kini telah berjalan waktu ku mendampinginya selama 9 bulan
tak terhitung berapa banyak kebahagiaan yang telah di rasakan selama ini, 

di sekitar adalah lingkungan baru, mencoba masuk ke lingkungan baru bukan lah hal mudah , banyak yang + atau negatif, 

teringat 8 bulan yang lalu awal memeriksakan diri dengan alat tes kehamilan, hasil nya menunjukkan garis 2 pada papan tipis itu, Alhamdulillah tak perlu menunggu lama, cita cita untuk mendapatkan buah hati akan segera tercapai,