Laman

Selasa, 29 Maret 2011

Serambi Masjid




Kurapihkan jilbabku dan bersiap pergi,,  jam dinding sudah menunjukkan  pukul 03.45 pm , saya harus bergegas karna jarak antar kosan ini dengan mesjid raya tempat forum itu harus di tempuh sekitar 20 menit… padahal forum akan mulai pukul 04.00 pm.

Akhirnya saya tiba  di mesjid raya, rasa senang karna rindu bertemu teman2 seperjuangan serta  murobbiyah ku tersayang sudah terasa ketika saya  menginjakkan kaki di pelataran masjid, (maklum, sudah 2 minggu absen tidak bisa hadir karna berbagai kepentingan) . saya masuki tempat sholat wanita, dan tentu saja wajah-wajah yang kurindukan kini sudah ada di hadapanku,
”assalamualaikum” sapaku
“waalaikum salam” jawab mereka  serentak
“Lho ko belum d mulai teh?” Tanya ku , karna memang seharusnya  pekanan ini sudah di mulai sedari tadi,  tapi sepertinya teman2 masih asyik berbincang bincang dengan murabyyah


“Nunggu anti ”  jawab MR q sambil tersenyun khas,,, manis skali ^_^
Wah jadi malu,,, sudah terlambat masih aja di tuggu,, hehehe,,
Langsung saja pekanan di mulai,, dan ketika akan memasuki materi,,  dengan senyum khas sambil menatap semua audien nya,” sekarang tida ada materi,,, tapi akan diganti dengan sesi qodoya Thafadhol teman-teman semua untuk menyampaikan semua unek-uneknya. Atau permasalahan akhir-akhir ini untuk di share-kan pada teman-teman yang lain,, dan semoga kita semua dapat mencari jalan keluar dan pemecahan terbaik atas permasalahan antunna semua,, yah kita mulai dari yang datang lebih awal ”..
Fuuih,, saya terkejut karna  memang akhir-akhir ini saya sangat menghindari yang namanya qodhoya,, antara takut dan cemas,, kalau-kalau  yang lain tau permasalahan saya,, cukuplah sahabat,  tempat ku bercerita ,, tapi memang , akhir-akhir ni ia sangat sibuk dengan pkl-nya, sehingga sulit lagi qt untuk bercerita,  ah andai saja waktu pkl sedikit di maju-kan, mungkin perasaan kesepian ini bisa terobati,,            oh ya sampai di mana tadi?
Ok dimulai dari yang datang palinng awal ,sebut saja namanya bunga,,, heee….” Kabar jasadiyah,, baik,, tapi merasa ada yang kurang, mungkin kini sudah jarang lagi ada agenda di kampus jaadi merasa ada sesuatu yang hilang……..”.. eh sebentar2 . kita ringkas aja ya intinya ,karna kalau d jabarkan qodoya satu persatu, bisa panjang lebar,kasian penulis… lagi shaum,,, heee  Jadi intinya saja :
Jasadiya:baik

Sabtu, 12 Maret 2011

gemericik hujan ,,,



Hari ini ,,,, sama seperti  hari-hari kemarin.
Hanya ada yang sedikit berbeda, dari beberapa minggu sebelumnya,
                   
Betapa bodohnya aku berharap terlalu banyak pada mahluk-MU ya Rabb
Padahal mungkin ia sedang hilaf, atau terlalu sibuk dengan urusan dan masalahnya sendiri
Terlalu sibuk dengan berbagai rutinitas yang dilaluinya ,,,
Padahal aku tak begitu ingin banyak darinya, cukup pesan singkat yang ku kirim ia balas.. apa hanya dengan alas an “ aku memang begini jika sedang sibuk, ga bisa balas sms” ok jika memang begitu keadaan menuntutmu ,,
Aku sedang membutuhkan mu teman,,, berharap kau datang sekedar menanyakan kabarku,, dan ku bisa ceritakan semuanya yang kini aku rasakan,dan sangat ingin aku ceritakan  
Mungkin dengan waktumu yang terlalu berharga,, cukuplah aku tau ka

....DOA,..KU




Aku beranjak pergi dari hadapan Mama dan Bapa. Mereka hanya bisa memandangiku berjalan kekamar. Di kamar, kubuka buku harianku dan kutuliskan semua kegundahanku dalam buku itu dengan air mata berlinang. Tanpa kusadari air mataku itu jatuh membasahi tulisanku.
Aku tak sanggup lagi dengan keadaan ini. Tapi aku kembali ingat, bahwa Allah tidak akan pernah memberikan suatu cobaan kepada hambaNya diluar batas ke

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Nabi saw. Bersabda, Barang siapa yang melepaskan seorang mukmin dari kesusahan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari kesusahan di hari kiamat. Barang siapa yang memudahkan orang yang sedang mengaliam kesulitan, maka Allah akan memudahkan kepadanya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hambaNya selama hamba tersebut menolong saudaranya. Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk memperoleh ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu rumah Allah (masjid); membaca kitab Allah, dan mempelajarinya bersam-sama, melainkan akan turun kepada mereka ketentraman, rahmat Allah akan menyelimuti mereka, para malaikat berkerumun di sekelilingnya, dan Allah akan memuji mereka di depan (para malaikat) yang berada di sisiNya. Barangsiapa amalnya lambat (kurang), maka nasabnya tidak akan dapat menyempurnakannya1