Laman

Jumat, 04 Maret 2016

renungan hati

tanggal 2 bulan maret kemarin.....

berdua dengan my baby yang baru turun demamnya, saya ajak dia ber angin2 ria dalam cuaca kota bogor yang berangin, mendung juga basah dengan embun pagi,, maafkan ummi sayang, ummi harus bawa khaiz kemanapun mi pergi selagi umi bisa, karna, memantau perkembangan mu adalah sebuah kebahagiaan, dan menjaga mu adalah kewajiban, yang takboleh tergantikan oleh siapapun, terkecuali ada kewajiban lain  yang harus umi lakukan,
selimut tebal bertopi warna merah tua yang kamu pakai insya Allah akan melindungimu dari  udara yang kurang bersahabat ini
...
.........................................
perjalanan begitu mudah tak banyak kendala jika umi membawa mu, kita telah di perjalanan pulang jam 9,00 pagi, 
angkot yang kita tumpangi di kendarai oleh supir yang ramah, bapak2 sepuh  sekitar 60 tahun, tapi dilihat dari wajahnya, tidak seperti kebanyakan sopir lainnya
wajahnya bersih meski tidak putih, ada raut ketenangan yang selalu ia simpulkan dengan senyuman kecil pada setiap penumpang yang hendak membayar
pembicaraan kami dimulai,,,

supir angkot :" neng,, masih pagi udah beres ngurus2 di .......?"

saya : " iya alhamdulillah , dimudahkan "

supir angkot " emang udah ga kerja?"

saya : " sudah ga di pabrik. tp masih ngajar2 aja"

supir angkot " iya neng bagus"

saya: "yah pak jadi guru mah ga seberapa, gajinya juga"

supir angkot :" walaupun kecil tapi di hargai neng, yang mencerdaskan anak bangsa siapa memangnya kalo bukan seorang guru"

saya: (sedikit malu juga,,, hhhe) "iya ya pak"

supir angkot : " iya neng,, segala sesuatu harus kita syukuri, coba neng saya banyak kenalan, yang orang jawa, dia ga punya apa apa nekat dateng ke bogor cuma punya bakul buat dagang jamu, sementara botol2 nya dia pungutin bekas bekas, banting tulang dari modal itu saja hanya buat makan dan sehari2 tapi dia tetap bersyukur masih di beri Allah kenikmatan kesehatan dan kekuatan yang tidak ada yang lebih besar dari itu,
ada lagi yang orang kaya, hidupnya bahagia, mobil banyak, uang banyak, tapi kalo mandi apa dia bawa mobilnya ke kamar mandi, tetep kn dia juga megang gayung,, bukan megang hartanya yang banyak,,\dan kalo dia mati tetep yang mandikan oranglain bukan hartanya yang mandikan dia ..."

saya : .............. iya y pak

supir angkot: " ya neng, dalam hidup memang cobaan pasti banyak, yang sabar, jangan sampai kesulitan yang dialami membuat hidup kita tambah slit,,, nikmati saja , tunjukan pada orang lain , hidup kita bahagia apa adanya

rumahtangga rukun harmonis,anak2 sehat ceria selalu,

 siapa yang tak akan iri dengan hidup yang seperti itu,,,"

saya; .. iya ya pak,, (terkadang ilmu tak datang dari apa yang kita baca atau saksikan saja, tapi dari pengalaman orang lain,,, dan satu hal , bapak supir tadi telah membuka mata saya, membuka hati saya, tuk kembali membaca hakikat hidup yang sebenarnya..)