Laman

Jumat, 25 Februari 2011

syukron ya rabb ^_^



"Aku kini sendiri dalam ruang kamarku. 
Rasa senang yang aku dapatkan, serasa melambungkan hatiku. Aku benar-benar bersyukur, karena telah diberikan seorang Ibu yang begitu perhatian terhadapku. 
Seorang Ibu yang bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan. Tidak berdasarkan egoisme keibuan. Aku jadi ingat dengan salah satu Akhwat. Yang dia tidak bisa mengambil sebuah keputusan, lantaran ibunya terlalu mengekang dengan keputusannya. Tetapi, semua itu berdasar pada keputusan akhwat itu sendiri. Jika akhwat itu memang se


orang akhwat yang bisa mengkondisikan ruhiyahnya. Maka dia pasti bisa mengkondisikan keluarganya. Tetapi jika ruhiyahnya masih gamang dengan keyakinan dalam dien-Nya. Atau karena ketidakpahaman yang kuat dalam agamanya. Maka, dipastikan akhwat itu
tidak bisa mengkondisikan keluarganya. Dan tidak mungkin, dia mengambil sebuah keputusan pada keluarganya. Jika dia tidak memiliki pemahaman agama yang kuat."..(dlm buku aku menggugat akhwat dan ikhwan)
sekilas kubaca kata-kata ini dalam di buku itu ,,,, seperti ada sesuatu
dalam hati ku,,, 
" ah mungkin penulis ini menyindir ku,"...
"tapi mana mungkin, dia kan tidak mengenalku?"'
memang benar ,, ini yang sedang ku rasakan,,,,
 ingin ku segera keluar dari belenggu ini,,,,
 mungkin benar apa yang aku baca, ruhiah ku tak begitu kuat untuk melawan kedzaliman di sekeliling ku, bahkan pada diriku sendiri,,,
mungkin benar,, ketidak pahaman ku pada agama Allah ini membuat ku terombang ambing,,
membiarkan keraguan menyusup kedalam batin ku,
dan ku tau kelak dan tak lama lagi keputusan harus aku ambil.. 
akankah aku bertahan pada keraguan yang selama ini ada di fikiran ku , ataukah aku menyelamatkan diriku , keluargaku, bahkan keturunan ku,,,,,
ya Rabb,, tolonglah hambamu yang lemah ini,, hamba tak kuat jika harus menghadapi ini seorang diri ,, berilah jalan MU ya Rabb,,
sungguh diri yang lemah ini sedang gundah menanti pertolongan dari mu...
 ku baca lagi beberapa kata dalam buku itu
"Dan kemuliaan orang yang sabar, adalah dijanjikannya surga dan pahala.
Anti harus ingat dengan Al Baqarah 214 ‘Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersama-sama. 
‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.’
 Atau dalam Al Ankabut dalam ayat 2-3. ‘Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami tealh menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia megetahui orang-orang yang dusta.’
Ukhti, cobaan merupakan sebuah rasa kasih sayang Allah. Yang diberikan kepada seluruh hambanya. Manakala seorang hambanya, saat diberikan cobaan. Maka kita harus ingat, katakanlah innaa lillahi wa innaa ilayhi raaji’uun.
Yaa Ukhti, ana juga akan mengingatkan kepada anti, tentang hadits Abu Razin “Allah Swt. Merasa heran kepada seorang hamba yang putus asa padahal Allah Swt. Dapat merubahsegala sesuatu dengan mudah. Allah Swt. Melihatnya dalam keadaan putus asa, lalu Dia tertawa karena jalan keluar sebenarnya sudah dekat”  Ukhti, anti harus ingat. Bahwa sesungguhnya cobaan yang anti dapatkan, merupakan sebuah ungkapan kasih sayang Allah kepada anti. Sungguh besar, kenikmatan yang diberikan Allah kepada saat ini. Jika anti menyadarinya! Anti ana sebagai saudara, apalagi ana merasa sebagai kakak Anti. Tidak akan mau melihat saudara atau adik ana, berputus asa. Karena, sebenar-benar seorang manusia yang terhina, adalah manusia yang berputus asa!
Ingat Ukh, ‘Sesungguhnya pertolongan turun dari langit sesuai dengan
cobaan yang ditimpakan kepada seseoarang, dan kesabaran turun sesuai dengan
besarnya musibah’ (Ibnu Katsir IV/526).
Maka sesungguhnya, Allah pasti memberikan pertolongan kepada anti. Sesuai dengan tingkat cobaan yang diberikan kepada anti!”

Seperti ada air yang mengalir di kerongkongan yang kering dan panas,,, bahkan buku pun telah Allah jadikan penawar dalam masalah , penghibur dalam kesedihan , seperti seorang kaka yang menasihati adiknya dengan penuh kasih sayang di jalanNYA……. Syukron ya Rabb…^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar